Arsip untuk Februari, 2008

11
Feb
08

3 ti 2 Gitu……!!!!!

102_3705.jpgterorizme063.jpg102_3696.jpg102_3706.jpg102_3647.jpg102_3697.jpg102_3717.jpg102_3718.jpg102_3634.jpg102_3721.jpg102_3683.jpg102_36961.jpg

03
Feb
08

Installasi Slackware Buat Pemula (Banget)

Slackware sebagai salah satu distro paling tua memiliki penggemar yang cukup banyak. Tapi para pemula linux entah kenapa selalu beranggapan bahwa Slackware susah untuk dipelajari, bahkan untuk installasi sekalipun slackware begitu menakutkan untuk pemula.

Sebetulnya slackware tidak lah menakutkan, bahkan installasi nya yang lebih memilih menggunakan text base masih lebih mudah dibandingkan dengan installasi distro lain yang sudah mempergunakan GUI yang cantik.

Keuntungan installasi text base adalah tidak diperlukannya resource hardware yang terlalu besar ketika installasi sehingga installsi akan berjalan lebih cepat.

Biar anda tidak takut dengan installasi text mode Slackware berikut ini saya capture langkah-langkah installasi dari nol sampai Slackware bisa login. Dan seperti biasa apabila anda klik read more maka anda akan menemukan banyak sekali gambar (68 gambar) oleh karena itu sabar aja ya kalo agak lambat buka nya.

Installasi Slackware seperti distro lainnya bisa dilakukan dengan cara boot dari CD atau DVD. Dan untuk bisa boot dari CD atau DVD tentu saja anda harus merubah susunan boot order bios anda menjadi CD atau DVD terlebih dahulu. Setelah itu anda bisa mulai memasukan CD atau DVD Slackware anda dan Installasi pun dimulai seperti berikut ini.

Boot2.png3.png

Gambar diatas adalah menu ketika pertama kali kita boot atau biasa disebut lilo (linux loader). Apabila anda tidak memiliki hardware yang memerlukan driver khusus seperti harddisk sata atau scsi maka anda bisa langsung tekan enter untuk boot. Tetapi apabila anda memiliki hardware-hardware khusus silahkan tekan F2 untuk melihat menu bantuan dan F3 untuk melihat daftar cheat boot Slackware.

Cara menggunakan cheat boot tersebut adalah dengan mengetikan nama yang kita inginkan. Misalkan anda menggunakan harddisk sata maka anda tinggal mengetikan sata.i dan enter.

4.png5.png

Setelah anda menekan enter maka berikutnya anda akan ditanyakan jenis dari keyboard yang anda pakai. Apabila anda menggunakan keyboard versi US maka anda tidak usah pusing lagi tinggal enter saja dan anda akan dibawa ke gambar berikutnya yaitu tampilan login. Untuk login yang harus anda masukan adalah root enter dan anda tidak akan ditanyakan password.

Setelah berhasil login yang pertama kali harus anda lakukan adalah membuat partisi untuk menginstall Slackware. Dan di Slackware anda diberi tools yang sangat mudah untuk dipakai yaitu cfdisk. Untuk memulai nya cukup ketikan cfdisk seperti digambar berikut ini:

6.png7.png8.png

9.png10.png11.png

12.png13.png14.png

15.png16.png17.png

18.png19.png20.png

21.png22.png23.png

Seperti gambar-gambar diatas anda bisa dengan mudah membuat partisi. Yang harus anda ketahui adalah untuk bergerak antar menu anda bisa menggunakan panah kiri dan kanan. Sementara untuk bergerak antar partisi menggunakan panah atas dan bawah. Untuk memilih salah satu menu anda harus menggunakan enter.

Partisi minimal yang harus anda bikin untuk bisa berhasil Install slackware adalah dua partisi yaitu root ( / ) dan swap. Untuk swap anda bisa mempergunakan maksimal dua kali besar memori yang terpasang di komputer anda apabila memori yang anda miliki kurang dari 512 Mega. Apabila RAM yang anda miliki sudah lebih dari 512 Mega anda cukup membuat swap sebesar RAM yang anda miliki. Supaya satu partisi bisa menjadi swap, anda harus merubah type dari partisi tersebut dari Linux menjadi swap. Caranya adalah dengan memilih partisi yang ingin anda rubah dengan panah atas atau bawah, kemudian pilih type dengan panah kiri atau kanan kemudian enter. Ketika ditampilkan daftar jenis-jenis partisi anda bisa enter dua kali langsung atau anda mengetikan kode dari swap partition yaitu 82.

Apabila anda membuat partisi tidak lebih dari empat partisi anda bisa membuat seluruh partisi sebagai primary partition sementara apabila sudah lebih dari 4, partisi ke 4 dan seterusnya haruslah logical.

Anda juga harus menentukan satu partisi sebagai bootable partition. Biasanya yang di set bootable partition adalah root partition.

Setelah semua selesai berikutnya adalah menuliskan perubahan yang barusan kita buat dengan memilih menu write dan enter kemudian anda harus mengetikan “yes” tanpa tanda kutip untuk konfirmasi sebelum cfdisk menuliskan hasil perubahan yang anda lakukan. Sebelum anda memilih write semua perubahan terhadap harddisk belum dilakukan. Apabila anda merasa ragu dengan perubahan yang anda lakukan anda bisa keluar tanpa write dan harddisk anda masih tetap seperti sebelumnya tidak ada data yang hilang.

Langkah terakhir dari pembuatan partisi adalah memilih quit untuk kembali ke console dan memulai installasi Slackware dengan mengetikan perintah setup dan enter. Anda akan dibawa ke menu installasi Slackware. Yang harus anda pilih pertama kali adalah Addswap yaitu menu untuk mengaktifkan swap partition. Dengan aktifnya swap partition maka apabila memori yang anda miliki tidak cukup besar maka akan sangat terbantu dengan swap partition sebagai memori virtual tambahan.

24.png25.png26.png

Secara otomatis Installer slackware akan mendeteksi apakah anda memiliki partisi swap atau tidak anda cukup memilih ok di windows berikutnya kemudian kalau anda tidak yakin dengan kondisi harddisk anda, anda bisa memilih check for bad block sebelum diformat, tetapi ini akan memakan waktu yang lumayan lama. Biasanya saya cukup pilih no saja untuk melanjutkan.

27.png28.png29.png

30.png31.png

Langkah berikutnya adalah memilih, memformat dan mounting partisi sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila anda membuat lebih dari satu partisi Linux maka anda akan diberi daftar partisi yang belum di format. Anda harus memilih satu partisi yang akan dimount sebagai root ( / ) partition pertama kali baru dilanjutkan dengan partisi-partisi lainnya.

File System yang biasa saya pakai dalam installasi adalah reiserfs dengan alasan terasa lebih cepat dan stabil dibandingkan ext2 atau ext3 tapi anda bisa memilih yang mana saja karena disini hanyalah masalah selera saja.

Proses selanjutnya adalah memilih source installasi. Cara paling mudah, murah dan cepat adalah dengan menggunakan CD / DVD. Anda bisa saja menggunakan media yang lain seperti http, ftp atau nfs tetapi tetap tidak akan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan CD / DVD paling ngga anda tidak perlu sibuk mengatur source address dan lain sebagainya. Tetapi cara installasi dari ftp atau http bisa jadi opsi apabila anda tidak memiliki CD / DVD untuk install. Berikut ini screenshoot nya.

32.png33.png34.png

Langkah selanjutnya adalah memilih paket yang akan anda install. Apabila anda tidak yakin dengan apa yang anda pilih dan anda memiliki harddisk yang cukup besar (minimal 4Gb) anda bisa memilih semua aplikasi untuk di install dan ini cukup aman bagi anda pemula, daripada memilih dari daftar tersebut, kemudian salah pilih dan Slackware anda tidak jalan )toh setelah beres installasi anda bisa memilih aplikasi-aplikasi apa saja yang akan di uninstall.

Disini saya hanya memilih paket-paket yang penting saja seperti base linux system, networking dan compiler karena seperti yang anda lihat sebelumnya bahwa saya hanya memiliki harddisk sebesar 2Gb saja.

35.png36.png37.png

Selanjutnya adalah anda sabar menunggu. Perlu beberapa menit untuk menyelesaikan proses installasi ini. Disini anda bisa tinggalkan sebentar komputer anda untuk sekedar membuat secangkir kopi dan cari angin di luar.

Setelah proses install aplikasi selesai selanjutnya adalah memilih source kernel yang akan anda install. Berhubung kita menginstall menggunakan CD / DVD maka anda bisa langsung saja memilih CDROM sebagai source kernel, kemudian anda pilih kernel mana yang akan anda pergunakan. Pilihan pertama yang ditampilkan (di sorot) adalah kernel yang sesuai dengan apa yang anda pilih ketika boot pertama kali menggunakan CD dan biasanya itu adalah type kernel yang paling sesuai dengan komputer anda. Tetapi apabila karena sesuatu hal anda harus merubah pilihan kernel anda bisa dengan mudah memilih jenis kernel yang anda perlukan.

38.png39.png

Di windows berikutnya anda akan ditanyakan apakah akan membuat boot disk dan apakah anda memiliki modem atau tidak. Berhubung saya tidak mau membuat boot disk dan tidak memiliki modem maka disini semua saya pilih skip dan no modem.

40.png41.png

Selanjutnya adalah menginstall linux loader atau lilo. Anda bisa memilih simple untuk installasi dengan mudah atau anda bisa memilih expert yang walaupun dibilang expert tetapi tetap sangat mudah )jadi jangan takut mencoba memilih expert. Untuk pilihan lokasi penginstallan lilo anda bisa memilih MBR tenang saja cukup aman koq. Kalaupun terjadi error anda masih bisa memperbaikinya nanti P(kalo bisa)

42.png43.png44.png

45.png

Berikutnya adalah memilih jenis mouse dan gpm (mouse akan aktif walaupun anda hanya menggunakan console, sangat berguna untuk copy paste text).

46.png47.png

Setelah menginstall linux loader selesai selanjutnya adalah setting network, disini anda harus mempersiapkan dulu IP address, netmask, gateway, dns, domain dan host untuk komputer anda ini. Apabila anda tidak tahu coba tanyakan kepada admin jaringan anda. Tetapi apabila anda tidak terhubung ke jaringan tetapi tetap ingin bermain-main dengan slackware anda bisa mengisi setting network disini dengan nilai seadanya asal masih mengikuti kaidah tcp/ip.

48.png49.png50.png

51.png52.png53.png

54.png55.png56.png

57.png

Apabila setting network sudah selesai, selanjutnya adalah menu untuk memilih service apa saja yang ingin dijalankan ketika Linux pertama kali dijalankan. Anda bisa memilih secara default saja karena nanti setelah boot pertama anda bisa dengan mudah menghidupkan atau mematikan service ini.

58.png

Berikutnya adalah menu untuk menambah font dan pemilihan time zone. Untuk font saya tidak memilih font tambahan saya pilih no saja dan untuk timezone saya sesuaikan dengan lokasi saya, jadi saya pilih Asia/Jakarta.

59.png60.png61.png

Kemudian setelah pemilihan timezone selesai, Langkah terakhir adalah membuat password untuk root. Untuk password root ini anda disarankan menggunakan password yang bagus (tidak mudah ditebak dan mengkombinasikan hurup dan angka serta karakter khusus). Apabila anda membuat password yang terlalu lemah atau mudah ditebak maka Slackware akan memberi peringatan bahwa password anda lemah. Tetapi anda tetap bisa memaksakan untuk menggunakan password tersebut.

62.png63.png

Dengan selesainya pembuatan password root maka andapun sudah menyelesaikan seluruh tahap installasi Slackware. Selanjutnya adalah kembali ke menu utama installasi, keluar ke console dengan memilih menu exit, dan menekan kombinasi key ctrl + alt + del untuk reboot.

64.png65.png66.png

Sekarang tibalah saat nya anda berdo’a. Mudah-mudahan semua yang anda lakukan benar dan Slackware anda bisa dipakai dengan lancar :). Contoh berikut adalah hasil installasi yang sukses dimulai dari boot sampai login prompt.

67.png68.png

Berhubung keyboard yang saya pakai tidak terlalu bagus (ada beberapa key yang error) jadi untuk mengetik password susah banget ya sementara sekian aja dulu DInstallasi Slackware telah selesai. Selanjutnya anda bisa berharap saya melanjutkan artikel installasi ini dengan artikel config pertama slackware Pmudah-mudahan penyakit males nya tidak kambuh terlalu lama.

rfun_2 = Mas Budi Indika

wahyoex = Mas Wahyu Indika

roby46@yahoo.com = Roby

01
Feb
08

This My Friend’s

aing-jeung-kabogoh.jpgdsc01578.jpgrame2.jpgclub.jpg1_672095457l.jpgteroriezmee418.jpgteroriezmee420.jpgall-friend-3-ti-1.jpgall-3-ti-1-coutum-skul.jpg

01
Feb
08

Setting DHCP & Samba Dengan Linux Suse

PERSIAPAN
– Install Open SuSE 10.2.
Jika menggunakan distro linux lain tidak masalah. Mungkin ada beberapa perintah yang perlu disesuaikan.

– Buat Catatan Mengenai Beberapa Setting
Misalnya, nama domain yang akan digunakan. Dalam contoh ini saya menggunakan vavai.co.id. Jika perusahaan sudah memiliki PDC Windows Server yang sudah berjalan, cara paling aman adalah membuat domain baru yang mirip. Dalam kasus yang saya simulasikan kali ini, domain sebelumnya menggunakan vavai.com.

Pada dasarnya, hal ini untuk menghindari kemungkinan kalahnya Server Windows dalam memperebutkan posisi Primary Domain Controller melawan Server Linux yang baru kita buat. Takutnya, kita belum selesai melakukan setup server, ternyata Server Linux sudah mengumumkan dirinya sebagai PDC dan langsung meminta Windows Server berhenti berkuasa sebelum waktunya, hehehe…

Setting untuk memenangkan status sebagai PDC ada pada smb.conf yang akan kita konfigurasikan.

Contoh lain adalah untuk nama User Administrator (misalnya root password) dan lain sebagainya. Ini untuk menghindari gagalnya server Linux sewaktu disetup hanya gara-gara hal konyol ‘kelupaan password’ -D.

LANGKAH-LANGKAH
1. Install Komponen Samba
Komponen Samba Server dapat diinstall melalui YAST. Ketik saja “Samba” pada kotak pencarian, kemudian install komponen yang diperlukan.

2. Edit smb.conf
OpenSuSE secara default meneyimpan setting samba pada /etc/samba. Buka file /etc/samba/smb.conf dengan text editor dan replace isinya dengan setting sebagai berikut:

 

[global]
log file = /var/log/samba/log.%L
socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129
admin users = root
domain master = yes
time server = yes
logon home = \%L\profiles%u
netbios name = server
writeable = yes
usershare max shares = 100
server string = Server Utama – Samba %v on %L
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
workgroup = vavai.co.id
logon path = \%L\profiles%u
os level = 65
create mode = 777
add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u
preferred master = yes
directory mode = 777
log level = 2
domain logons = yes
# gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP
# gunakan logon home untuk Windows 9x
;logon script = logon.bat
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
read only = no

[netlogon]
path = /srv/samba/netlogon
browseable = no
public = no
writeable = no

[profiles]
path = /srv/samba/profiles
writeable = yes
create mask = 0700
directory mask = 0700
browseable = no

[sharedata]
comment = data public
writeable = yes
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
path = /srv/share-data

[Accounting]
comment = Data Accounting
valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it
create mode = 777
write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01
path = /local/data-msa/Accounting
directory mode = 777

[HRD]
comment = Data HRD
valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it
path = /local/data-msa/HRD

 

 

Keterangan untuk masing-masing opsi :
[global] : Opsi Utama
log file : Lokasi log yang terkait dengan aktivitas Samba
socket options : Nggak tahu ini buat apa, lupa euy -D
admin users : Nama user yang bertindak sebagai Administrator
domain master : Bertindak sebagai master domain
time server : Bertindak sebagai server untuk pencocokan waktu
logon home : Nama direktori mapping user
netbios name : Nama yang tampil pada list My Network Places atau Network Neighborhood atau Samba
writeable : Permission
server string : Keterangan mengenai Server, berguna jika server > 1
invalid users : Nama User yang tidak boleh digunakan
workgroup : Nama workgroup / domain
logon path : Nama direktori logon script
os level : Level hak sebagai server domain controller. Rata-rata server Windows memiliki os level 32
create mode : Permission status untuk file yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan
add machine script : Script untuk penambahan client komputer
preferred master : bertindak sebagai master browser
directory mode : Permission status untuk folder yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan
domain logons : Menjadi PDC

Opsi Home, Netlogon dan Profiles digunakan untuk menyimpan konfigurasi setting masing-masing client.

Opsi Share Data, Accounting dan HRD adalah contoh folder yang dishare untuk user. Saya memberikan contoh dengan masing-masing perbedaan peruntukan.

[sharedata]
comment = data public
writeable = yes
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
path = /srv/share-data

[Accounting]
comment = Data Accounting
valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it
create mode = 777
write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01
path = /local/data-msa/Accounting
directory mode = 777

[HRD]
comment = Data HRD
valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it
path = /local/data-msa/HRD

Folder Sharedata untuk semua user
Folder Accounting hanya untuk user acct-01 s/d acct-05 (buat user di samba)
Folder HRD diperuntukan untuk bagian HRD (user name hrd-01 s/d hrd-03)

comment : Keterangan mengenai share folder
valid users : User yang berhak mengakses
create mode : Permission untuk file yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan
write list : User yang berhak baca & tulis
Path : Lokasi fisik pada harddisk server
directory mode : Permission untuk folder yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan

Dalam contoh, saya menggunakan 2 folder fisik, yaitu /srv dan /local. Hal ini karena harddisk /srv hanya berkapasitas 70 GB jadi saya menambah harddisk baru berkapasitas 250 GB dan saya mount sebagai /local.

Konfigurasi untuk hak user samba dapat lebih mudah disetup menggunakan webmin. Nanti kita membahasnya pada sesi lain.

Setelah setting smb.conf dibuat dan disimpan, sekarang kita bisa meminta SuSE menjalankan samba. Berikan perintah :

service samba start

Jika sudah berjalan, kita bisa meminta samba untuk melakukan load konfigurasi ulang dengan :

service samba restart

Bagi Kalian Smua Yg Ingin Mencoba Silakan Saja……Semua ada disini…..Atau bisa cari di :

http://ilmukomputer.com/




Februari 2008
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
2526272829  

Komentar Terbaru

Mr WordPress pada Hello world!